Desa Kesetnana di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT menghadapi tantangan berat dalam mengelola sistem penyediaan air minum (SPAM) berbasis masyarakat, dari program PAMSIMAS dan program P2SPAM. Keterbatasan akses terhadap teknologi menjadi salah satu penghambat untuk pengelolaan SPAM secara efisien. Pencatatan dan penagihan data pelanggan dilakukan secara manual, sehingga menghasilkan data yang tidak akurat, tertundanya pengumpulan pembayaran, dan kurangnya akuntabilitas pengelolaan SPAM.
Oleh karena itu, pada tanggal 14 Oktober 2024, tim USAID IUWASH Tangguh melatih Kelompok Pengelola Sistem Penyedia Air Minum (KPSPAM) Mausin di Desa Kasetnana. Pelatihan KPSPAM berbasis masyarakat ini untuk mendukung transformasi digital dalam pengelolaan air minum, termasuk pelatihan penggunaan aplikasi mWater, yang mencakup pembuatan formulir, metode pengumpulan data, dan analisis data lapangan. Aplikasi ini mendukung pemantauan dan pengelolaan data secara langsung (real time), seperti data pelanggan, tagihan, dan lokasi pelanggan.
Ketua KPSPAM Maunsin, Abraham Bell, menyampaikan apresiasinya, “Aplikasi ini (mWater) membantu kami dalam mendata lokasi pelanggan dan tagihan, sehingga data pelanggan lebih lengkap, pencatatan pembayaran lebih akurat dan transparan.”
Selain itu, USAID IUWASH Tangguh juga memfasilitasi pembentukan bagian konservasi di dalam kelompok KPSPAM Mausin untuk menjaga dan melindungi lokasi sumber air. Berbagai kegiatan telah dilakukan, antara lain memasang pagar di sekitar sumber air, membuat saringan untuk menjaga kualitas air, dan menanam pohon di sekitar sumber air.
Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan menjaga kualitas air di masa depan. Melalui dukungan ini, Desa Kesetnana tidak hanya diperkuat untuk menghadapi tantangan lingkungan, tetapi juga didukung untuk menjadi model pengelolaan air berbasis masyarakat inovatif yang memanfaatkan teknologi digital.