Usaha toilet mungkin terdengar kurang menarik bagi sebagian orang, namun tidak bagi Uki Sukatma atau yang akrab disapa Pak Uki—warga RT 2 / RW2, Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang. Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ini telah menjalankan usaha toilet dan tangki septik sejak 2013 untuk menghidupi istri dan keempat anaknya.
“Bisnis sanitasi sebenarnya sangat menjanjikan karena memenuhi kebutuhan dasar manusia. Apalagi banyak keluarga di desanya belum mempunyai toilet dan masih buang air besar sembarangan,” ujar Pak Uki menjelaskan motivasinya.
“Dengan melayani mereka, saya tidak hanya mendapatkan penghasilan, tetapi juga kepuasan diri karena bisa membantu orang yang membutuhkan,” tambahnya.
Pernyataan Pak Uki sesuai dengan data baseline monitoring dan evaluasi STBM dari Kementerian Kesehatan. Data ini menunjukkan bahwa 875KK dari 3.403KK di Kedaung Barat masih buang air besar sembarangan dan 23KK menggunakan toilet bersama.
Meskipun demikian, Pak Uki juga menjelaskan bahwa usahanya kurang berkembang baik. “Saya hanya bisa menjual rata-rata dua toilet dengan tangki septik setiap bulannya,“ kata Pak Uki. Beruntung, Pak Uki merupakan salah satu mitra kontraktor pemerintah kabupaten untuk pembangunan toilet program hibah sanitasi, sehingga dia masih bisa mendapatkan penghasilan dari pesanan tersebut. Pak Uki juga membuat fasilitas cuci tangan dan tempat sampah untuk menambah pendapatan.
Untuk membantu Pak Uki memperluas pasarnya, USAID IUWASH PLUS menghubungkannya dengan lembaga keuangan mikro, seperti MBK dan BPR NBP 12 antara tahun 2019 dan 2020. Kerja sama ini memungkinkan Pak Uki untuk melayani nasabah bank tersebut.
Di samping itu, Pak Uki juga mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh USAID IUWASH PLUS di mana dia belajar tentang sanitasi aman, teknik pembangunan tangki septik, pemasaran, pengelolaan keuangan, dan promosi perubahan perilaku. Berbekal pengetahuan ini, Pak Uki pun dapat membantu puskesmas, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Tangerang untuk mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
“Berkat dukungan USAID IUWASH PLUS, saya sekarang dapat membuat strategi pemasaran yang jelas, terukur, dan realistis serta berpartisipasi dalam promosi perilaku bersih dan sehat yang dilakukan oleh puskesmas dan dinas-dinas kabupaten lainnya,” jelas Pak Uki.
Sejak mengikuti kegiatan promosi, semakin banyak orang yang tahu tentang bisnis saya. “Mudah-mudahan bisnis saya terus berkembang dan saya dapat membantu lebih banyak keluarga berpenghasilan rendah untuk memiliki toilet yang aman,” sambungnya.
Dengan memanfaatkan keterampilan barunya dalam pengelolaan usaha, Pak Uki mampu mengembangkan usahanya. “Alhamdulillah. Saya sudah memiliki sekitar 200 pelanggan dan berhasil menjual 50 toilet dengan tangki septik hingga Juni 2020,” lanjut Pak Uki.
Agar dapat melayani lebih banyak pelanggan, Pak Uki juga membeli peralatan baru dan merekrut lebih banyak staf.