“Sejak 2018, saya telah mempromosikan SPAM Komunal ke warga di lingkungan saya dan mengumpulkan iuran pengguna SPAM Komunal,” Siti Cholipah atau yang akrab dipanggil Ipah, warga RT3 / RW5 di Kelurahan Margahayu, Kota Bekasi, mengawali kisahnya.
“Saya melakukan semua pekerjaan ini karena saya adalah bendahara KPP Rawa Cupu,” ujar Ipah, yang memiliki mata pencaharian sebagai pembantu rumah tangga.
“Saya tertarik menjadi pengurus KPP karena merasakan manfaat SPAM Komunal setelah tersambung dengan fasilitas tersebut. Seperti banyak keluarga lainnya di RT3 / RW5, saya dulu biasa mencuci dan mandi menggunakan air sumur yang berwarna kuning, berkarat dan bau. Saya juga harus membeli air isi ulang seharga Rp4.000 / 19 liter untuk makan dan minum empat orang anggota keluarga saya. Jadi, setiap bulan kami mengeluarkan rata-rata Rp40.000 hanya untuk membeli air isi ulang,” kata Ipah.
“Setelah terhubung ke SPAM Komunal, kami memiliki air bersih di rumah dan dapat menggunakannya untuk keperluan apa pun. Jadi, kami tidak perlu beli air isi ulang lagi,” tambahnya.
KPP Rawa Cupu adalah kelompok pengguna dan pemelihara yang dibentuk program KOTAKU dengan dukungan USAID IUWASH PLUS. KPP Rawa Cupu bertugas mengelola, mempromosikan, dan memelihara SPAM Komunal dengan kapasitas desain 50KK yang dibangun program KOTAKU tahun 2017 di RT3 / RW 5, Kelurahan Margahayu.
Pada 2017, hanya ada 32KK dari total 67KK yang terhubung ke SPAM Komunal, termasuk rumah tangga Ipah. Oleh karena itu, diperlukan promosi yang lebih intensif.
Ipah mengakui bahwa menjadi pengurus KPP tidaklah mudah. “Terus terang, awalnya saya tidak yakin dan ragu apakah saya memiliki kemampuan untuk menjadi pengurus, karena saya hanya seorang pembantu rumah tangga dan lulusan sekolah menengah pertama,” ujarnya.
Namun, Ipah tidak membiarkan perasaan rendah diri menghentikannya menjadi pengurus. Secara rutin, dia mengikuti pelatihan tentang air bersih dan sanitasi, organisasi SPAM Komunal dan manajemen keuangan, promosi WASH dan advokasi yang difasilitasi puskesmas dan USAID IUWASH PLUS.
“Berkat pelatihan dan bantuan dari puskesmas dan USAID IUWASH PLUS, serta dukungan kuat dari tim, sekarang saya lebih percaya diri berbicara dengan warga lainnya untuk mempromosikan layanan air minum dan sanitasi, serta perilaku higiene,” kata Ipah.
Sejak itu, Ipah dan para pengurus KPP lainnya secara aktif mempromosikan manfaat sambungan Komunal SPAM kepada warga dan tokoh masyarakat melalui pertemuan-pertemuan di masyarakat serta pendekatan informal.
Lambat laun, Ipah dan pengurus lainnya memetik hasil kerja keras mereka. Pada 2018, ada tambahan delapan KK yang terhubung ke SPAM Komunal setelah menerima penjelasan dari Ipah dan tim.
Para pengguna SPAM Komunal juga percaya pada Ipah dan KPP untuk mengelola kontribusi pengguna SPAM Komunal, yang secara akumulatif berjumlah Rp6 juta dan akan digunakan untuk memelihara dan mengoperasikan sistem pengelolaan air minum komunal tersebut.
“KPP Rawa Cupu akan terus mendorong lebih banyak warga agar bisa terhubung ke SPAM Komunal. Selain itu, kami juga akan terus mempromosikan isu-isu lain yang berkaitan dengan perilaku bersih dan higiene,” janji Ipah.