• en
  • id
LOGO USAID ID
  • en
  • id

Berita dan Cerita

Nilai-Nilai Keluarga Rossy Armayani Arman Mendorong Praktik Higiene yang Lebih Baik bagi Warga di Binjai

Pengkajian partisipatif oleh masyarakat di kota Binjai.

Timbang Langkat adalah sebuah kelurahan kecil namun ramai di Kota Binjai—yang terletak 20 km sebelah barat Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Seperti halnya di wilayah perkotaan lainnya di Indonesia, buruknya akses air minum dan sanitasi aman masih kerap terjadi. Kelurahan ini dihuni 134 keluarga, dan beberapa diantaranya belum memiliki jamban rumah tangga sendiri. Alih-alih, mereka menggunakan fasilitas komunal bersama atau melakukan buang air besar sembarangan di sungai terdekat. Sebagian besar warga di wilayah tersebut juga mengonsumsi air dari sumur bor dan sumur gali, tanpa mengetahui kemungkinan air tersebut telah tercemar.

Meskipun dihadapkan pada situasi tidak menguntungkan ini, Ibu Rossy Armayani Arman, seorang kader yang telah lama mengabdi di masyarakat, melakukan advokasi mengenai fasilitas air minum dan sanitasi aman bagi masyarakat setempat. Sebagai calon ibu, dia bangga dengan peran uniknya sebagai agen perubahan.

Ibu Rossy Armayani Arman, akrab disapa Rossy, mulai mendukung kegiatan USAID IUWASH Tangguh di Timbang Langkat—salah satu lokasi intervensi masyarakat di Binjai—saat dia mengikuti survei cuci tangan pakai sabun pada awal tahun 2023. Pertemuan pertamanya dengan proyek USAID IUWASH Tangguh sangat menginspirasi sehingga memicu upayanya untuk lebih mempromosikan isu-isu air minum, sanitasi, dan higiene (WASH) serta pengelolaan sumber daya air (PSDA) di lingkungan sekitar.

Sejak saat itu, Rossy aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan USAID IUWASH Tangguh lainnya. Pada bulan April 2023, dia ikut serta dalam pengkajian partisipatif dan pemicuan di mana warga mengidentifikasi, menganalisis tingkat akses dan praktik WASH mereka saat ini, dan menemukan cara untuk memperbaikinya. Kegiatan ini melibatkan lebih dari 220 orang dari dua desa termasuk staf dinas/puskesmas, kader kesehatan, dan warga masyarakat.
Dari kegiatan tersebut, Rossy belajar pentingnya memiliki toilet dengan tangki septik dan melakukan sedot tinja secara berkala.

“Saya jadi paham bahwa membesarkan anak memerlukan tempat tinggal, air bersih, dan praktik higiene. Nilai-nilai ini akan saya terapkan karena saya ingin mencegah stunting pada anak-anak saya,” ujar Rossy yang tengah mengandung anak pertamanya.

Saat artikel ini diterbitkan, Rossy telah bekerja selama lebih dari tujuh bulan mendorong tetangganya untuk membangun toilet dengan tangki septik di rumah mereka dan mengubah perilaku mereka dari menggunakan air tanah yang berasal dari sumur ke air perpipaan. Meskipun sering merasa sakit pada bulan-bulan pertama kehamilannya, Rossy tetap terus mempromosikan akses air minum dan sanitasi aman, serta praktik higiene yang baik melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan WASH lainnya.

Dia menyampaikan pesan-pesan tentang pentingnya memiliki fasilitas air minum dan sanitasi aman serta praktik higiene dalam berbagai kegiatan masyarakat, seperti pengajian dan posyandu, serta dari pintu ke pintu. Bahkan dalam jangka waktu yang singkat, kegiatan advokasi Rossy mulai membuahkan hasil: “Sekarang, sebanyak 40 rumah tangga telah menyatakan niat mereka untuk meningkatkan akses dan mempraktikkan perilaku higiene yang baik,”
Keterlibatan Rossy menjadi bukti partisipasi aktif dan kepemimpinan perempuan dalam menjalankan perannya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dia merasa termotivasi mengetahui bahwa selalu ada yang mendukungnya: “Kami tidak bekerja sendirian. Banyak [pemangku kepentingan] yang membantu saya. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah, seperti dinas kesehatan setempat.”

Salah satu tujuan USAID IUWASH Tangguh adalah membangun dan mendorong kemitraan kolaboratif antara masyarakat, pemerintah, akademisi, media, dan perusahaan untuk mengedepankan solusi lokal terhadap tantangan WASH dan PSDA. Para pejuang masyarakat seperti Rossy menjadi aset yang sangat berharga dalam upaya mengajak dan memobilisasi masyarakat di wilayahnya melalui kegiatan penyadaran publik.

Bagi Rossy, membantu orang lain adalah salah satu cara untuk menjunjung tinggi nilai-nilai yang diajarkan orang tuanya: “Orang tua saya menjadikan saya seperti sekarang ini, memiliki empati dan kepedulian terhadap orang lain.”
Perjalanan Rossy dalam mengubah keluarga di desanya agar menerapkan perilaku higiene yang positif dan meningkatkan permintaan akan fasilitas air minum dan sanitasi aman masih panjang. Kendati begitu, dia akan terus bekerja demi peningkatan kehidupan orang-orang yang paling dia cintai. Keyakinan dan tekadnya tidak mudah goyah berkat dukungan pemerintah desa dan USAID IUWASH Tangguh.

Kisah Rossy menggambarkan upaya USAID IUWASH Tangguh dalam memberdayakan masyarakat untuk melakukan perubahan di lingkungan mereka sendiri agar memiliki akses air minum dan sanitasi yang lebih baik. Proyek ini akan terus mendukung masyarakat di 38 kabupaten/kota sasaran di seluruh Indonesia agar bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim dan mendapatkan akses terhadap fasilitas air minum dan sanitasi aman yang berketahanan iklim.

Available in en