Kabupaten Barru merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan dengan cakupan akses sanitasi layak tertinggi, yaitu mencapai 88,02 persen (hasil pengolahan data Susenas 2018).
Angka ini ditargetkan naik menjadi 90 persen pada 2024. Namun, masih banyak yang harus dikerjakan pemerintah kabupaten untuk mencapai target tersebut.
Menurut Kepala Bidang Insfrastruktur Bappeda Sulawesi Selatan, Syamsubaird Syarifudin, masih banyak keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki toilet dengan tangki septik karena mereka tidak memiliki dana untuk membangunnya.
Oleh karena itu, Kelompok Kerja Perumahan, Permukiman, Air Minum dan Sanitasi (Pokja PPAS) dengan dukungan USAID IUWASH PLUS, menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) untuk membangun toilet dengan tangki septik individu bagi 140 rumah tangga miskin di tujuh kelurahan pada Mei 2019. Tiga dari tujuh kelurahan ini merupakan desa mitra USAID IUWASH PLUS yaitu Mangkoso, Sumpang Binangae, dan Mangempang.
Kesepakatan ini merupakan hasil advokasi yang telah dilakukan Pokja PPAS dan USAID IUWASH PLUS dua bulan sebelumnya.
BAZNAS menyeleksi penerima manfaat berdasarkan data yang dikumpulkan pada Januari 2020 oleh tim monitoring dan evaluasi partisipatif dari desa Mangkoso, Sumpang Binangae, dan Mangempang.
Selain itu, BAZNAS juga menggunakan data survei akses sanitasi rumah tangga yang menerapkan aplikasi mWater. Survei dilakukan Pokja PPAS Barru di delapan kelurahan dan tujuh desa pada akhir tahun 2019.
“Kami menerima data tersebut saat berdiskusi dengan Pokja PPAS dan USAID IUWASH PLUS. Data tersebut membantu kami dalam menentukan mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) karena memberikan gambaran yang nyata di lapangan,” ujar Wakil Kepala BAZNAS Kabupaten Barru, Minu Kalibu.
Untuk merealisasikan kerja sama ini, BAZNAS menyediakan anggaran sebesar Rp 325 juta, sementara Pokja PPAS mengelola pembangunan toilet dengan tangki septik, termasuk mengawasi proses pembangunannya untuk memastikan fasilitas berfungsi dengan baik dan aman digunakan.
Pokja PPAS juga bekerja sama dengan pengusaha sanitasi setempat untuk menyediakan bahan bangunan. Pada Juni 2020, Pokja PPAS memulai pembangunan toilet dengan tangki septik. Hingga September 2020, sudah dibangun 130 toilet dengan tangki septik, 88 diantaranya berada di kelurahan Mangkoso, Sumpang Binangae, dan Mangempang.
“Toilet dengan tangki septik dari BAZNAS sangat membantu saya karena saya tidak perlu lagi menggunakan toilet tetangga ketika mau buang air,” kata Ibu Hanis, salah seorang penerima manfaat di Kelurahan Mangkoso.
Mengingat manfaat dari kerjasama ini, Syarifuddin berharap, “Dengan komitmen dan kepercayaan yang telah terbangun, kami yakin kerjasama ini akan terus meningkatkan pembangunan sarana air minum dan sanitasi di Kabupaten Barru”.
Hasil kerja sama pemerintah dan seluruh pihak di Kabupaten Barru telah mendapat pengakuan di tingkat nasional. Pada 2020, Kementerian Kesehatan telah memverifikasi dan menyatakan Kabupaten Barru sebagai kabupaten bebas dari praktik BABS.
Pada acara STBM Berkelanjutan Award 2020 yang digelar pada bulan November , Kabupaten Barru menerima penghargaan sebagai Juara Pertama Kabupaten/Kota terbaik dalam upaya percepatan stop BABS.