Bertemakan “Air dan Perubahan Iklim”, Hari Air Sedunia 2020 menekankan hubungan erat antara air dan perubahan iklim. Melindungi sumber air dapat mengurangi dan memerangi dampak perubahan iklim, dan akhirnya menjaga keberlangsungan makhluk hidup.
Salah satu cara melindungi sumber air adalah konservasi air tanah melalui sumur resapan. Konsep sumur resapan dikenal sebagai teknologi pengisian kembali air dangkal dan air tanah yang efektif, efisien, murah, dan ramah lingkungan.
Menjelang perayaan Hari Air Sedunia tahun ini, USAID IUWASH PLUS menggaungkan pentingnya menabung air untuk menyiasati perubahan iklim. Untuk menyebarluaskan pesan ini, USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan Pemerintah Kota Salatiga, PDAM Salatiga, dan IAIN Salatiga menyelenggarakan kunjungan lapangan ke Mata Air Senjoyo dan Kelurahan Randuacir pada 10 Maret, 2020. Keduanya adalah lokasi program sumur resapan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Salatiga dengan bantuan USAID IUWASH PLUS.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan talk show dan peletakan batu pertama pembangunan sumur resapan di IAIN Salatiga, 11 Maret 2020.
Bappenas, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, wartawan media nasional, dan blogger/vlogger mengikuti kunjungan lapangan. Mereka juga berpartisipasi dalam acara talk show dan peletakan batu pertama pembangunan sumur resapan bersama Wakil Walikota Salatiga, Muhammad Haris, Direktur PDAM Salatiga, Samino, dan Rektor IAIN Salatiga, Professor Zakiyuddin, para dosen dan mahasiswa IAIN Salatiga.
Ketika melakukan kunjungan lapangan, para peserta melihat sumur resapan yang dibangun di Kelurahan Randuacir yang merupakan wilayah imbuhan Mata Air Kalitaman—salah satu sumber air penting bagi PDAM Salatiga. Saat ini, ada 50 sumur resapan yang dibangun dengan bantuan Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga pada 2019 di Kelurahan Randuacir.
Jauh sebelum Kelurahan Randuacir melakukannya, Desa Patemon juga telah melaksanakan program sumur resapan untuk meningkatkan debit Mata Air Senjoyo—yang juga merupakan sumber air penting PDAM Salatiga. Program ini mulai dilakukan sejak 2014 dengan dukungan USAID IUWASH (program pendahulu USAID IUWASH PLUS), pemerintah, Coca Cola Foundation Indonesia, dan masyarakat.
Selain di Desa Patemon, Coca Cola Foundation Indonesia juga mendukung pembangunan sumur resapan di wilayah imbuhan Mata Air Senjoyo lainnya yang secara administratif berada di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang. Total 920 sumur resapan dibangun dengan bantuan Coca Cola Foundation Indonesia.
Sumur resapan yang dibangun di wilayah imbuhan Mata Air Senjoyo, terutama di Desa Patemon, dilanjutkan melalui kemitraan multipihak.
Menurut Kepala Desa Patemon, Puji Rahayu, pihaknya telah menerbitkan Peraturan Desa Tahun 2015 tentang Tata Kelola Air untuk meminta pengguna lahan membangun sumur resapan.
Sumur resapan yang dibangun di wilayah imbuhan Mata Air Senjoyo telah berhasil meningkatkan debit Mata Air Senjoyo dari 800 liter per detik pada 2015 menjadi 1.100 liter per detik pada 2017.
Keberhasilan pelaksanaan program sumur resapan di Kota Salatiga ini dibahas lebih lanjut dalam talk show sumur resapan untuk mendorong inisiatif ini dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut, Wakil Walikota Muhammad Haris menjelaskan, “Kota Salatiga perlu banyak sumur resapan karena keberadaan sumber air di Salatiga berpengaruh kepada kabupaten/kota sekitarnya.
Selain 50 sumur resapan yang dibangun di Randuacir tahun lalu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga akan membangun 30 sumur resapan lagi, IAIN 10 sumur resapan, dan PDAM 10 sumur resapan pada 2020. “Jika ada lahan, mari kita bangun lebih banyak sumur resapan,” ajaknya.
Menurut Muhammad Haris, Pemerintah Kota Salatiga telah menganggarkan pembangunan 30 sumur resapan dalam APBD 2020, dan berencana untuk menambah pembangunan sumur resapan menggunakan APBD Perubahan.
Rangkaian perayaan Hari Air Sedunia 2020 di Kota Salatiga ini diakhiri dengan peletakan batu pertama pembangunan dua sumur resapan di IAIN Salatiga. Dua sumur resapan ini adalah bagian dari sepuluh sumur resapan yang akan dibangun IAIN Salatiga untuk mewujudkan ‘Kampus Hijau’.