RT01/RW02 di Kampung Holtekamp adalah salah satu lingkungan dengan tingkat praktik buang air besar sembarangan (BABS) yang tinggi di Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura.
Meskipun Dinas Kesehatan Kota Jayapura, bersama tim monitoring dan evaluasi (monev) partisipatif di RT01/RW02 dan USAID IUWASH PLUS, telah mempromosikan sanitasi aman sejak 2018, masih banyak rumah tangga yang sulit menghentikan kebiasaan BABS mereka.
Berdasarkan data monev partisipatif per Juli 2019, dari 22 KK di RT02/RW02, hanya 1 KK yang memiliki toilet dengan tangki septik, sementara 20 KK memiliki toilet tanpa penampung tinja, dan 1 KK melakukan BABS.
“Saya percaya banyak orang mengerti bahwa membuang kotoran manusia yang tidak diolah ke lingkungan akan mencemari lingkungan dan menimbulkan penyakit,” kata Husein, Kepala Kampung Holtekamp.
Husein sering berpartisipasi dalam kegiatan promosi sanitasi aman yang diselenggarakan dinas kesehatan kota dan tim monev partisipatif.
“Masalahnya adalah uang. Banyak keluarga di sini tidak mampu membangun toilet dengan tangki septik, yang membutuhkan biaya hingga Rp5 juta sampai dengan Rp7 juta per unit,” jelas Husein.
Oleh karena itu, Kepala Kampung Holtekamp dan tim monev partisipatif melakukan pembahasan mengenai pendanaan alternatif pada Agustus 2019 untuk membantu warga di RT02/RW02 membangun toilet rumah tangga dengan tangki septik.
Dari diskusi tersebut, Kepala Kampung Holtekam setuju untuk mengalokasikan Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp630 juta untuk membangun 27 toilet (tujuh di antaranya dibangun di RT02/RW02), dan Rp1,4 miliar untuk membangun 10 rumah dengan toilet dan tangki septiknya untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Kepala Kampung Holtekkamp, Husein mengatakan, “Pemerintah Kampung harus mematuhi prinsip kejujuran dan keadilan dalam hal kebijakan. Itulah sebabnya saya menggunakan dana desa untuk membangun toilet dengan tangki septik tidak hanya untuk warga di RT02/RW02 tetapi juga untuk keluarga di RT lain yang tidak mampu membangun fasilitas tersebut dengan biaya sendiri.”
Selain itu, salah satu rumah tangga yang mempraktikkan buang air besar sembarangan menerima bantuan dari Universitas Cendrawasih untuk membangun toilet dengan tangki septik pada tahun 2019.
Seluruh 27 toilet dengan tangki septik yang didanai oleh Dana Desa tahun 2019 dibangun pada Desember 2019 hingga Februari 2020 dengan dukungan warga. USAID IUWASH PLUS menggunakan toilet dengan konstruksi tangki septik di RT 01 untuk melatih tukang bangunan tentang cara membangun toilet yang aman dengan benar. Dengan pengetahuan ini, para tukang bangunan membantu pembangunan toilet dengan tangki septik di RT lain, termasuk RT02.
Kepala Kampung Holtekamp berencana untuk mengalokasikan anggaran dalam Dana Desa 2020 untuk membangun toilet yang aman bagi 14 KK sisanya di RT02 / RW02 dan RT lainnya.