Di tengah pandemi COVID-19, dimana banyak program mengalami pelambatan, Pemerintah Kabupaten Jayapura masih dipercaya untuk menerima dana alokasi khusus (DAK) sanitasi 2020 dari Kementerian PUPR sebesar 4,7 miliar rupiah untuk meningkatkan akses sanitasi masyarakat.
Pada tahun 2019, dari total 38.413 KK di Kabupaten Jayapura, 24.837 KK diantaranya telah memiliki jamban permanen sehat, 1.719 KK memiliki jamban semi permanen sehat, sedangkan sisanya masih menggunakan toilet bersama atau melakukan buang air besar sembarangan (STBM M&E, 2019)
Dengan menggunakan DAK Sanitasi 2020, Pemerintah Kabupaten Jayapura memutuskan untuk membangun tangki septik individu dan tangki septik bersama untuk masyarakat berpenghasilan rendah di dua kelurahan dan empat kampung (desa), yaitu kelurahan Hinekombe dan Sentani, serta kampung Sereh, Yobeh, Hobong, dan Yoboi. Daerah-daerah tersebut dipilih karena tingginya persentase penduduk yang tidak memiliki jamban dengan tangki septik, sebagaimana tercermin dari hasil monev partisipatif tahun 2020. Monev partisipatif memperkirakan lebih dari 90 persen penduduk di daerah tersebut tidak memiliki jamban dengan tangki septik.
Dinas PUPR dan Pokja PPAS Kabupaten Jayapura, didukung oleh USAID IUWASH PLUS, memaksimalkan kolaborasi tersebut dengan melibatkan puskesmas dan tim monev partisipatif dari kelurahan-kelurahan dan kampung-kampung penerima manfaat untuk mempercepat pelaksanaan DAK sanitasi. Dukungan dari puskesmas, pemerintah desa, dan tim monev partisipatif termasuk mengidentifikasi dan merekomendasikan calon penerima manfaat ke Dinas PUPR. Secara khusus, tim monev partisipatif membuat proposal berdasarkan rencana aksi masyarakat yang disusun bersama dengan para tokoh dan warga masyarakat. Selain itu, tim monev juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya tangki septik untuk menjaga kesehatan dan lingkungan. Upaya ini perlu dilakukan untuk memotivasi para penerima manfaat agar menerapkan perilaku higiene yang diinginkan.
Berkat kolaborasi yang harmonis antara pemerintah daerah dan masyarakat, sekitar 122 tangki septik individu dan 48 tangki septik bersama dengan kapasitas dua sambungan rumah masing-masing dibangun pada Desember 2020. Pembangunan ini telah memberikan manfaat bagi lebih dari 200 KK.
“Toilet dengan tangki septik sangat bermanfaat bagi kami. Kami tidak perlu khawatir limbah akan mencemari Danau Sentani, ”ujar Kundrant Sokoy, salah seorang penerima manfaat dari Kampung Yobeh.