Pemerintah Kota Bogor telah menetapkan target untuk mewujudkan sekitar 73 persen akses sanitasi aman pada tahun 2024. Untuk mendukung pemerintah kota mencapai tujuan ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Perencanaan Tata Ruang (Dinas PUPR) Kota Bogor mengalokasikan 779 juta rupiah dari APBD untuk mengimplementasikan program hibah tangki septik 2019 di enam kelurahan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Keenam kelurahan tersebut adalah Sempur, Tanah Sareal, Babakan, Babakan Pasar, Bondongan, dan Cibuluh.
Sekretaris Dinas PUPR, Sonny Rijadi, menjelaskan bahwa hibah tangki septik 2019 juga sejalan dengan program Walikota untuk merevitalisasi ekosistem Sungai Ciliwung.
Melalui hibah tangki septik 2019, Dinas PUPR telah menyediakan 240 tangki septik siap pakai untuk keluarga berpenghasilan rendah, dan warga membayar biaya pembangunannya. Dari 240 tangki septik tersebut, Kelurahan Sempur menerima 125 unit; Babakan Pasar, 30 unit; Babakan, 30 unit; Tanah Sareal, 30 unit; Bondongan, 12 unit; dan Cibuluh, 13 unit.
Untuk mendukung pelaksanaan program hibah tangki septik, Dinas PUPR, puskesmas, dan USAID IUWASH PLUS telah mempromosikan hibah tangki septik kepada warga dari bulan Maret hingga Juni 2019.
USAID IUWASH PLUS juga memberikan pelatihan bagi Dinas PUPR tentang survei calon penerima manfaat menggunakan aplikasi mWater pada 26 Maret 2019 untuk memastikan program hibah tepat sasaran.
Setelah empat bulan promosi, sebanyak 240 KK di enam kelurahan sepakat untuk membangun tangki septik. Namun, dari 240 KK itu, sekitar 50 KK dari kelurahan Sempur, Bondongan, Babakan Pasar, dan Tanah Sareal menyatakan tidak mampu jika harus membayar biaya pembangunan tangki septik secara kontan sekaligus. Jumlah ini kemungkinan lebih tinggi karena beberapa KK lainnya belum memutuskan mekanisme pendanaannya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Dinas PUPR, dibantu USAID IUWASH PLUS, membahas kemungkinan mekanisme pendanaan alternatif dengan Dinas Kesehatan Kota Bogor, kelurahan penerima manfaat, dan lembaga keuangan mikro (LKM) pada bulan Juni hingga Juli 2019.
Hasil dari diskusi tersebut, tiga LKM (Koperasi BAIK, HIK, dan BPRS Insan Cita) sepakat untuk memberikan pinjaman kepada calon penerima manfaat yang tidak mampu membayar biaya pemasangan tangki septik secara kontan sekaligus.
Di samping itu, pemerintah kelurahan Tanah Sareal juga akan mengalokasikan Rp60 juta dari ADD 2020 untuk membangun tangki septik bagi 30 keluarga berpenghasilan rendah yang tidak dapat memenuhi persyaratan keuangan untuk menerima kredit mikro.
Pada akhir 2019, sebanyak 8 KK di Kelurahan Sempur memanfaatkan pinjaman dari Koperasi BAIK sebesar 1,5–2 juta rupiah untuk membangun tangki septik, dan membayar kembali pinjaman dengan cicilan Rp50.000/minggu selama 6 bulan hingga 2 tahun.
Di samping itu, sebanyak 17 KK di kelurahan Sempur, Babakan Pasar, Babakan, dan Bondongan membangun tangki septik dengan biaya sendiri. Dari Januari hingga Maret 2020, 7 KK tambahan di kelurahan Babakan juga membangun tangki septik menggunakan biaya sendiri.
“Saya senang mendapatkan pinjaman dari Koperasi BAIK karena keluarga saya tidak mampu membayar biaya pembangunan tangki septik,” kata Royani, penerima hibah tangki septik di kelurahan Sempur.
Dinas PUPR terus mendorong calon penerima manfaat untuk membangun tangki septik dengan biaya sendiri, melalui LKM, atau mekanisme pendanaan.