Pemerintah Kota Magelang berkomitmen untuk melanjutkan monitoring dan evaluasi (monev) partisipatif yang telah diperkenalkan USAID IUWASH PLUS secara resmi di wilayah kerja program USAID IUWASH PLUS sejak 2018. Monev partisipatif dianggap efektif untuk mendorong partisipasi publik dalam upaya meningkatkan akses layanan air minum, sanitasi, dan perilaku higiene (WASH).
Setiap siklus monev partisipatif terdiri dari enam langkah yang saling terkait, yaitu pelatihan tim masyarakat, pemantauan akses WASH dan perubahan perilaku, evaluasi rencana kerja masyarakat (RKM), analisis hasil monev, diskusi masyarakat, dan pertemuan pemangku kepentingan. Langkah terakhir memberikan kesempatan kepada tim masyarakat untuk menyarankan diadakannya pertemuan masyarakat dalam rangka mengadvokasi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung implementasi RKM.
Untuk mewujudkan komitmen pemerintah kota, Bappeda Kota Magelang mendukung tim masyarakat dari empat kelurahan dampingan USAID IUWASH PLUS untuk mengadakan pertemuan multi pihak ke-3. Keempat kelurahan tersebut adalah Panjang, Tidar Utara, Rejowinangun Utara, dan Gelangan.
Pertemuan mutli pihak ke-3 ini merupakan kelanjutan dari pertemuan pemangku multi pihak pertama dan kedua yang diadakan di Kota Magelang pada Februari 2019 dan Oktober 2019. Dukungan dari Bappeda meliputi tempat pertemuan, undangan untuk semua OPD dan sektor swasta, serta advokasi kepada walikota dan legislatif untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, dukungan tersebut tidak termasuk pengeluaran lain, seperti sewa sound system dan kudapan selama pertemuan-pertemuan persiapan.
Oleh karena itu, tim masyarakat, dibantu USAID IUWASH PLUS, harus mencari sumber pendanaan eksternal dengan memberikan lebih banyak peluang kepada pemangku kepentingan lain untuk bergabung dan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut. Tim juga melakukan kampanye penggalangan dana dan berhasil mengumpulkan Rp7 juta dari sektor swasta dan instansi pemerintah.
Upaya-upaya ini menunjukkan peningkatan kapasitas masyarakat untuk mengimplementasikan siklus monev partisipatif. Dengan dukungan dari Bappeda dan dana yang terkumpul, tim masyarakat melakukan pertemuan multi pihak ke-3 pada 11 Maret 2020, yang dihadiri Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina.
Pada pertemuan pemangku tersebut, tim masyarakat menyampaikan 11 Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dengan 37 kegiatan yang diusulkan. Sebagian besar kegiatan ini kemungkinan akan didanai melalui CSR, pembiayaan mikro, dan kontribusi warga.
Wakil Walikota Kota Magelang, Windarti Agustina, sangat mengapresiasi upaya tim masyarakat untuk meningkatkan akses WASH melalui kerja sama dengan warga dan pemangku kepentingan.
Salah satu perbaikan utama adalah mengurangi jumlah rumah tangga yang melakukan buang air besar sembarangan. Berdasarkan data monev partisipatif pada awal tahun 2020 di wilayah kerja USAID IUWASH PLUS, rumah tangga yang melakukan buang air besar sembarangan menurun dari 324 KK pada tahun 2019 menjadi 272 KK, sementara jumlah rumah tangga yang memiliki toilet dengan tangki septik meningkat dari 230 KK pada tahun 2019 menjadi 259 KK.
Demikian pula, layanan sambungan air perpipaan meningkat dari 528 KK menjadi 538 KK.
Melihat keberhasilan ini, Wakil Walikota berharap adanya media bagi tim masyarakat untuk melanjutkan kegiatan mereka dan berharap agar monev partisipatif dapat dilakukan di semua kelurahan/desa.
“Kami berkomitmen untuk menyediakan media bagi tim masyarakat karena mereka akan melanjutkan pekerjaan USAID IUWASH PLUS di tingkat masyarakat,” kata Handini Rahayu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Magelang.