Seiring dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100% akses sanitasi aman sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 2030, Indonesia perlu mereformasi kebijakan dan program sanitasinya untuk memberikan layanan sanitasi yang berkelanjutan.
Salah satu program utama yang perlu ditingkatkan adalah pelaksanaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) di tingkat kabupaten/kota. Meskipun konsep LLTT sudah diperkenalkan pada tahun 2014 dan diujicobakan di PDAM/ UPTD, replikasinya masih terbatas. Untuk mereplikasi LLTT, beberapa pemerintah daerah masih memerlukan bantuan intensif karena keterbatasan sumber daya manusia yang terampil.
Untuk mengatasi kebutuhan ini, mulai pertengahan 2017 sampai dengan pertengahan 2018, USAID IUWASH PLUS mendukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Bappenas dan lima operator LLTT yang telah menerapkan LLTT untuk menyusun modul pelatihan LLTT. Kelima PDAM/UPTD operator LLTT tersebut adalah UPTD Kota Bekasi, PDAM Kota Surakarta, UPTD Kabupaten Gresik, UPTD Kota Makassar, dan PD PAL DKI Jakarta.
Selama proses penyusunan modul, peserta mendiskusikan topik-topik yang akan masuk dalam modul pelatihan, seperti konsep dan regulasi LLTT, operasional, manajemen keuangan, pemasaran, manajemen basis data, advokasi dan keterampilan fasilitasi. Rangkaian diskusi ini akhirnya menghasilkan paket 18 modul pelatihan LLTT yang disetujui oleh Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian PUPR.
Untuk mengujicobakan modul, USAID IUWASH PLUS mendukung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR untuk menyelenggarakan pelatihan bagi pelatih (ToT) yang diadakan pada 9-12 Juli 2018 di Makassar. Pelatihan dihadiri dua puluh enam peserta yang terdiri dari staf Kementerian PUPR dan lima operator LLTT uji coba. Dalam pelatihan tersebut, peserta saling berbagi ide dan pengalaman pelaksanaan LLTT, dan mempraktikkan keterampilan fasilitasi.
“Pelatihan ini meningkatkan pengetahuan saya tentang pelaksanaan LLTT dan memberi saya pengalaman langsung dalam fasilitasi pelatihan”, ujar Iwan Setyawan, salah seorang peserta pelatihan dari UPTD Kabupaten Gresik.
Pasca ToT, tujuh peserta memberikan pelatihan LLTT pertama mereka di Surabaya pada 25 September – 4 Oktober 2018.
Modul pelatihan dan pelatih LLTT diharapkan dapat mempercepat replikasi program LLTT di seluruh Indonesia. Selanjutnya, Kementerian PUPR berkomitmen untuk menyempurnakan modul dan meningkatkan pelatihan agar dapat mencakup lebih banyak operator LLTT dengan menggunakan dana APBN 2019.
-Immanuel Ginting/Endro Adinugroho-