• en
  • id
LOGO USAID ID
  • en
  • id

Berita dan Cerita

Pejuang Lokal Bantu Revitalisasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Melalui Peningkatan Kebijakan dan Profesionalisme

Tim pengelolaan air limbah domestik membuang lumpur tinja di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja

USAID IUWASH Tangguh terus meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi aman di wilayah pesisir Kabupaten Takalar (Sulawesi Selatan) melalui peningkatan kebijakan, peraturan, dan profesionalisme tenaga kerja.

Bapak Kamaluddin, yang akrab disapa “Kamal”, adalah salah seorang pejuang air minum dan sanitasi lokal yang bekerja sama erat dengan USAID IUWASH Tangguh untuk mendorong perluasan akses sanitasi aman di Kabupaten Takalar – yang terletak 36 kilometer di selatan ibu kota provinsi, Makasar. Sebagai Sub-Koordinator Kesehatan Lingkungan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR PKP) Kabupaten Takalar, Kamal bertanggung jawab mengelola infrastruktur penting di wilayah tersebut yang terkait drainase, air limbah domestik, dan fasilitas air minum aman.

Dengan jumlah penduduk 300.000 jiwa (2020) , Kabupaten Takalar mengandalkan Satu Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), dengan kapasitas 6m3/hari, untuk mengolah lumpur tinja. Instalasi pengolahan ini dibangun pada tahun 2016 namun tidak dioperasikan selama bertahun-tahun karena adanya perubahan manajemen dan keterbatasan personel. Menurut dinas pekerjaan umum dan penataan ruang, meskipun hampir semua rumah tangga di wilayah tersebut memiliki akses sanitasi yang layak, pada tahun 2022 hanya 3,7 persen atau sekitar 11.498 jiwa saja yang memiliki akses sanitasi aman—di mana air limbah domestik dan tinja diolah dengan aman.

Kamal (dua dari kiri) bersama tim mobile pengelolaan air limbah domestik Kabupaten Takalar dan ahli dari USAID IUWASH Tangguh.

Jaringan drainase pada dasarnya adalah “parit buang air besar sembarangan” dan sangat tercemar limbah rumah tangga, yang dapat menimbulkan wabah penyakit jika tidak ditangani.

Menurut Kamal, kontaminasi tinja secara perlahan mencemari ekosistem dengan dampak jangka panjang yang serius. “Salah satu dampak negatifnya adalah penurunan kualitas air tanah (sumur), yang mudah dikenali dari perubahan warna dan baunya”, jelas Kamal.

Untuk mengatasi masalah ini, USAID IUWASH Tangguh fokus pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia pengelola air limbah domestik lokal serta memperkuat kerangka peraturan mengenai persoalan WASH.

Pada paruh pertama tahun 2023, para ahli di USAID IUWASH Tangguh melatih personel pengelolaan air limbah domestik di bawah Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang tentang cara meningkatkan pengelolaan dan pengoperasian IPLT setempat. Selama pelatihan, Kamal dan 22 peserta lainnya mempelajari prinsip-prinsip dasar pengoperasian dan pemeliharaan IPLT dan layanan lumpur tinja terjadwal. Dalam pelatihan tersebut, para peserta mempelajari berbagai topik mengenai kebijakan dan regulasi terkait air limbah, prinsip-prinsip pengelolaan air limbah setempat, pemantauan kualitas limbah cair, peran dan tanggung jawab, serta pemberdayaan masyarakat.

Sesi di ruang kelas dan praktik lapangan memberinya perspektif yang lebih baik untuk memahami isu-isu terkait sanitasi di masyarakat. Kamal menyadari bahwa sanitasi di masyarakatnya buruk, “Awalnya, saya tidak menganggap sanitasi sebagai isu penting. Sanitasi aman tidak hanya mencakup infrastruktur, tetapi juga termasuk mendorong perilaku positif di masyarakat.”

Berkat USAID IUWASH Tangguh, inisiatif peningkatan kapasitas ini memberikan Kamal dan rekan-rekannya pengetahuan dan keterampilan teknis untuk mengoperasikan instalasi pengolahan lumpur tinja dengan benar menggunakan praktik yang terstandardisasi. Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, USAID IUWASH Tangguh mendukung dinas pekerjaan umum dan penataan ruang untuk membentuk tim mobile. Dengan Kamal sebagai ketua tim, tim mobile tersebut akan mengelola air limbah domestik di kabupaten tersebut hingga pemerintah menetapkan tim yang permanen.

Pada bulan Agustus 2023, Kamal mengikuti peluncuran IPLT di bawah tim operasi yang baru. Kamal dan tim melakukan penyedotan tinja untuk pertama kali di instalasi pengolahan air limbah komunal yang melayani 23 rumah dan mengolah lumpur tinja di IPLT. Kegiatan ini juga memberikan pengalaman langsung bagi Kamal dan tim untuk menyediakan layanan lumpur tinja. Pemerintah daerah juga berharap dapat menarik lebih banyak orang untuk memanfaatkan layanan lumpur tinja.

Sehubungan dengan peningkatan IPLT, USAID IUWASH Tangguh bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Takalar memperkuat layanan WASH di wilayah tersebut melalui rancangan peraturan daerah (Perda) tentang air limbah domestik. Pendekatan legislatif ini bertujuan untuk menjamin keberlanjutan dan kelangsungan operasional layanan lumpur tinja dan pengoperasian IPLT sebagai bagian dari sistem pengelolaan air limbah domestik yang lebih besar.

Ketika disahkan, peraturan ini akan membantu meningkatkan belanja sektor sanitasi yang masih kekurangan dana, hanya mendapatkan kurang dari satu persen—jauh di bawah anggaran nasional sebesar 7 persen.
Kamal berperan penting dalam mengadvokasi peningkatan alokasi anggaran daerah, merancang peraturan, dan memberikan pendapat ahli selama konsultasi dengan DPRD. Pada saat yang sama, rancangan peraturan ini akan memberikan kewenangan kepada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang untuk meningkatkan tata kelolanya, sehingga memungkinkan adanya pengambilan keputusan yang lebih baik untuk sanitasi aman.

Kamal dan banyak orang seperti dia berperan penting dalam memberdayakan dan mengembangkan visi bersama diantara warga. Melalui berbagai kemitraan, USAID IUWASH Tangguh terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan utama air minum, sanitasi, dan perilaku higiene, serta pengelolaan sumber daya air, termasuk para pejuang air minum dan sanitasi lokal yang, melalui keterampilan kepemimpinan mereka, mendorong inisiatif dan perubahan berkelanjutan di masyarakat.

Available in en