Meskipun kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS) sudah berjalan lama, masih banyak orang yang belum menerapkannnya sebagai sebuah kebiasaan. Kurangnya akses ke fasilitas CTPS merupakan salah satu faktor utama yang menghambat masyarakat untuk menerapkan praktik tersebut, sehingga membahayakan kesehatan mereka.
Memahami bahaya perilaku masyarakat saat ini, terutama selama pandemi COVID-19, tim monitoring dan evaluasi (monev) partisipatif dari kelurahan Kiru-Kiru, Mangempang, Tanete, dan Mangkoso di Kabupaten Barru, bekerja sama dengan LAB (Layanan Aktif BAZNAS), menyediakan sarana CTPS untuk keluarga berpenghasilan rendah di kelurahan masing-masing.
“Rumah tangga berpenghasilan rendah merupakan kelompok yang paling rentan terhadap COVID-19. Banyak di antara mereka yang belum menerapkan kebiasaan CTPS karena beberapa factor, antara lain kurangnya akses ke fasilitas CTPS, padahal praktik ini merupakan garis pertahanan pertama melawan virus tersebut,” Sri Wahyuni, relawan LAB menjelaskan alasan organisasinya mendukung tim monev partisipatif.
Untuk memastikan sarana CTPS tersampaikan ke masyarakat yang tepat, BAZNAS memilih calon penerima manfaat berdasarkan data mustahiq (orang yang berhak menerima zakat) yang bersumber dari informasi tim monev partisipatif.
Dalam kerja kolaboratif ini, tim monev partisipatif dan BAZNAS, dengan dukungan USAID IUWASH PLUS, mendidik para calon penerima manfaat dan anggota masyarakat lainnya tentang pentingnya CTPS. USAID IUWASH PLUS juga mendukung pekerjaan mereka dengan memberikan materi-materi promosi perubahan perilaku, seperti stiker dan brosur serta menyediakan sarana CTPS, sementara para penerima manfaat menyediakan sabunnya.
Pada April 2020, LAB dan tim monev partisipatif mendistribusikan 35 sarana CTPS kepada penerima bantuan di Kiru-Kiru, Mangempang, Tanete, dan Mangkoso.
“Terima kasih kepada BAZNAS dan USAID IUWASH PLUS, keluarga saya sekarang memiliki sarana CTPS,” ujar Hasanah, salah seorang penerima manfaat di Kelurahan Mangkoso.
Selain membagikan sarana CTPS, LAB dan tim monev partisipatif mengajak masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan dari badan zakat untuk membuat sarana CTPS sendiri untuk ditempatkan di tempat-tempat umum atau di rumah.
Tim monev partisipatif juga mengajari mereka cara membuat sarana CTPS dari ember dan botol air. Hingga Juni 2020, terdapat 71 sarana CTPS yang dibuat oleh warga secara mandiri dan 55 sarana CTPS yang disediakan USAID IUWASH PLUS di semua wilayah dampingan proyek di Kabupaten Barru. Angka-angka ini termasuk sarana CTPS yang didistribusikan LAB dan tim monev partisipatif.