Air tidak berekening (non-revenue water/NRW) yang tinggi dan efisiensi energi yang rendah telah menjadi permasalahan besar bagi perusahaan air (PDAM) di Indonesia untuk beberapa waktu. BPPSPAM memperkirakan bahwa air tidak berekening di PDAM mencapai angka 33% pada tahun 2017.
Audit energi yang dilakukan oleh USAID IUWASH pada tahun 2004 hingga 2010 menunjukkan bahwa banyak PDAM menghabiskan lebih dari 30% anggaran operasionalnya untuk biaya listrik. Tingginya angka air tidak berekening dan rendahnya efisiensi energi menjadi penghalang bagi PDAM untuk membiayai perluasan layanannya, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Untuk meningkatkan situasi ini, USAID melakukan finalisasi kemitraan dan perjanjian kerja sama dengan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) untuk menyediakan US$4,5 juta kepada USAID IUWASH PLUS. Kontribusi ini akan digunakan untuk menangani masalah air tidak berekening dan efisiensi energi dengan cara meningkatkan kinerja teknis dan finansial pada tujuh PDAM di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tujuh PDAM tersebut adalah PDAM Kota Depok, PDAM Kabupaten Bogor, PDAM Kabupaten Karawang, PDAM Kota Surakarta, PDAM Kota Magelang, PDAM Kabupaten Magelang, dan PDAM Kabupaten Sukoharjo, yang akan dimulai pada tahun 2019 hingga 2021.
Melalui kerjasama ini, air tidak berekening akan dikurangi sebanyak 5% hingga 7,5%, efisiensi energi akan ditingkatkan menjadi 15%, serta 600 staf PDAM akan mendapatkan peningkatan kapasitas sehingga mampu mengelola air tidak berekening dengan lebih baik.
Untuk merayakan perjanjian kerja sama ini, USAID IUWASH PLUS mengadakan acara pada tanggal 26 Juni 2019 di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat, seperti Duta Besar Amerika Serikat, Duta Besar Swiss, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro. Perwakilan dari tujuh PDAM dan pemerintah daerah, termasuk Bupati Karawang dan Bogor, Walikota Magelang, dan Wakil Walikota Surakarta, serta para jurnalis juga turut hadir dalam acara ini.
Pada acara tersebut, perwakilan tujuh pemerintah daerah menandatangani surat komitmen yang disaksikan oleh Direktur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga, untuk menunjukkan komitmen mereka bersama dalam mengurangi tingkat air tidak berekening dan meningkatkan efisiensi energi.
“Dukungan dari Pemerintah Swiss akan membantu PDAM untuk memperluas dan meningkatkan layanannya, meningkatkan kinerja keuangannya, dan mengurangi konsumsi energi. Selain isu air tidak berekening, kontribusi SECO juga akan menargetkan pada permasalahan konsumsi energi,” ujar Duta Besar Swiss, Kurt Kunz.
Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R. Donovan mengatakan, “terima kasih kepada Pemerintah Swiss. Berkat mereka kami dapat melakukan uji coba sistem pengukuran yang baru di tujuh perusahaan air minum di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sistem ini akan membantu perusahaan tersebut dalam menghemat biaya, menghemat air, meningkatkan peralatan dan perlengkapan agar lebih efisien energi, dan memperbaiki pemeliharaannya. Semua upaya ini akan membantu perusahaan air minum untuk memberikan akses ir bersih bagi 60,000 masyarakat perkotaan di wilayah berpenghasilan rendah di Indonesia.”
Pada penghujung acara, Menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan, “bantuan teknis yang disediakan melalui kerjasama antara USAID dan SECO dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kinerja PDAM. Saya harap pembelajaran yang didapatkan dari semua upaya ini dikumpulkan dan direplikasi oleh daerah lainnya.”