Lima puluh lima jurnalis dari berbagai media massa di Indonesia belajar tentang perubahan iklim dan krisis air dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar AS, Perhimpunan Jurnalis Ilmu Pengetahuan Indonesia (SISJ), Akademi CNN Indonesia, USAID, dan USAID Indonesia di Jakarta pada 6-9 Juni dan di Makassar pada 13-15 Juni 2023. Dari 55 jurnalis tersebut, 30 orang berpartisipasi dalam acara di Jakarta dan 25 lainnya (termasuk lima mitra USAID IUWASH Tangguh) bergabung di Makassar. Lokakarya tersebut meningkatkan pemahaman para jurnalis tentang dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air. Dengan demikian, para jurnalis kemudian dapat memasukkan isu-isu perubahan iklim dan liputan krisis air dalam publikasi mereka untuk meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu tersebut dan mengajak mereka untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Di pembukaan lokakarya di Jakarta, Juru Bicara Kedubes AS, Mr. Mike Quinlan, menjelaskan bahwa lokakarya tersebut merupakan bagian dari Archipelago of drought program, dan Pemerintah AS dengan senang hati berkolaborasi dengan pemerintah daerah, akademisi, dan media massa untuk membahas masalah krisis air di tengah perubahan iklim. Menurut Mr. Quinlan, keterlibatan media tentunya memiliki peran penting, tidak hanya dalam memberikan informasi, namun media juga dapat membantu masyarakat untuk lebih memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan mereka. “Tidak hanya memberikan informasi, media juga mampu mendorong masyarakat untuk mengambil tindakan setelah menerima informasi tersebut. Oleh karena itu, kolaborasi antara media dan para ahli sangat penting karena saling melengkapi satu sama lain,” ujarnya.
Selama lokakarya, para jurnalis mendapat kesempatan untuk belajar tentang ancaman perubahan iklim global dari Profesor Balaji Rajagopalan-pakar hidrologi, sumber daya air, dan mekanisme fluida lingkungan di University of Colorado, Boulder. Selain itu, Water Resource Management Lead USAID IUWASH Tangguh, Bapak Agus Hernadi, juga berbagi dengan para jurnalis tentang strategi dan kolaborasi multi-stakeholder untuk memperkuat pengelolaan sumber daya air minum di lokasi proyek. Selain sesi kelas, para jurnalis juga berkesempatan untuk menyaksikan langsung ancaman air minum di beberapa daerah yang mengalami krisis air minum di Jakarta dan Makassar. Daerah tersebut adalah Kelurahan Muara Angke dan kawasan Mangrove di Jakarta Utara serta Desa Tallo di Makassar dan Desa Salenrang di Maros.
Selanjutnya, para jurnalis akan menyusun rencana untuk mengembangkan artikel yang akan dimuat di media mereka. SISJ dan Akademi CNN Indonesia dengan hibah dari Kedutaan Besar AS akan mendanai pengembangan artikel untuk 10 jurnalis terpilih.
Berdasarkan lokakarya ini, USAID IUWASH Tangguh akan mengintensifkan kemitraannya dengan para jurnalis yang berpartisipasi di program Archipelago drought untuk mensosialisasikan, mempromosikan, dan mengadvokasi isu-isu tentang pengelolaan sumber daya air dan akses universal terhadap akses air minum dan sanitasi yang dikelola dengan aman dan tahan iklim.