Akses terhadap sanitasi yang dikelola dengan aman harus menjangkau semua penerima manfaat tanpa memandang latar belakang, kondisi fisik, atau sosial mereka. Kelompok rentan dan terpinggirkan, termasuk keluarga miskin harus diprioritaskan untuk menerima bantuan sanitasi.
Keluarga Suparman merupakan salah satu rumah tangga miskin di Desa Pendowo, Kabupaten Temanggung. Di rumahnya yang kecil, ia tinggal bersama istrinya, Paini, dan kedua anaknya yang sudah dewasa. Pria berusia 70 tahun ini sudah tidak mampu bekerja di sawah, karena penyakit stroke dan asam urat yang dideritanya. Karena keterbatasannya, ia sangat bergantung pada bantuan istrinya untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk saat ia ingin ke toilet.
“Saya harus memapah suami saya ke toilet, setiap kali ia ingin menggunakannya. Saya menuntun dan memeluknya sampai ke toilet,” istri Suparman, Paini, menceritakan keadaan suaminya. Suparman mengatakan bahwa keterbatasan fisik membuatnya kesulitan untuk menggunakan toilet, karena keluarganya hanya memiliki jamban jongkok. “Saya berdiri saat menggunakan fasilitas tersebut dan tinja ditampung ke dalam ember,” ujar Suparman. Membangun jamban baru hampir tidak mungkin dilakukan oleh keluarga Suparman. Sebagai petani dan penjual sayur, penghasilan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Beruntungnya, keadaan tersebut berakhir pada Oktober 2023 ketika Suparman menjadi salah satu dari 55 rumah tangga miskin yang menerima hibah tangki septik dari Pemerintah Kabupaten Temanggung. Dalam pelaksanaan hibah ini, pemerintah kabupaten menggunakan data penerima manfaat yang dikumpulkan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang didukung oleh USAID IUWASH Tangguh. Juwari, seorang anggota KSM, menjelaskan bahwa dia dan organisasinya memutuskan untuk membangun jamban duduk dengan tangki septik untuk Suparman, agar lebih mudah digunakan.
Sejak November 2023, Suparman dan keluarganya telah beralih dari jamban jongkok ke jamban duduk. Suparman menceritakan perubahan lebih baik yang ia rasakan, “Menggunakan jamban duduk membuat saya nyaman. Bau menyengat dari saluran air desa juga berkurang sejak banyak keluarga yang membangun tangki septik. Hal ini sangat membantu proses penyembuhan saya.” “Dengan dukungan USAID IUWASH Tangguh, kami akan terus mengadvokasi pemerintah desa agar mengalokasikan anggaran untuk pembangunan tangki septik.” Janji Juwari.