Kinerja merupakan indikator utama untuk mengukur keberhasilan PDAM dalam mengelola sistem penyediaan air minum.
Sayangnya, banyak PDAM di Indonesia masih berjuang untuk meningkatkan kinerjanya. Penilaian kinerja terhadap 380 BUMD Penyelenggara SPAM yang dilakukan BPPSPAM pada 2019 menemukan 224 di antaranya dalam kondisi sehat, 102 PDAM dalam kondisi kurang sehat, dan 54 PDAM dalam kondisi tidak sehat. Kondisi ini tentunya akan berdampak pada kemampuan PDAM dalam memberikan layanan air minum berkelanjutan bagi pelanggannya.
Untuk mengatasi persoalan ini, Kementerian PUPR melalui program NUWSP menginisiasi hibah berbasis kinerja, sebagai salah satu mekanisme untuk mendorong PDAM meningkatkan dan mempertahankan kinerjanya.
Untuk mendukung program Kementerian PUPR ini, Kemitraan USAID-SECO membantu tujuh PDAM yang menjadi mitranya di Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk berpartisipasi dalam hibah berbasis kinerja. Ketujuh PDAM tersebut adalah PDAM kabupaten Bogor, Karawang, Magelang, dan Sukoharjo, serta PDAM kota Depok, Surakarta, dan Magelang.
Bantuan dari Kemitraan USAID-SECO fokus pada peningkatan efisiensi energi dan penurunan air tidak berekening karena keduanya merupakan masalah penting yang banyak dihadapi oleh PDAM. Selain itu, energi efisiensi yang rendah dan air tidak berekening tinggi sangat berdampak terhadap operasional PDAM.
Pada 15 Juni 2020, direksi tujuh PDAM tersebut menghadiri lokakarya sosialisasi program Hibah Berbasis Kinerja yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR. Melalui kegiatan ini, PDAM mendapat informasi tentang mekanisme, jadwal, dan dokumen pendukung untuk mengikuti program hibah. Dokumen yang diperlukan tersebut antara lain surat minat, studi kelayakan, dan salinan peraturan penyertaan modal daerah untuk pengembangan sistem pelayanan air minum.
Oleh karenanya Kemitraan USAID-SECO juga membantu PDAM untuk menyusun dokumen studi kelayakan pengurangan air tidak berekening dan peningkatan efisiensi energi sebagai persyaratan hibah berbasis kinerja. Kemitraan USAID-SECO juga mendukung PDAM mengadvokasi pemerintah daerah masing-masing untuk menyediakan penyertaan modal.
Di bidang teknis, PDAM juga memasang master meter dan logger guna menghitung input untuk sistem air tidak berekening dan volume pemompaan debit air untuk efisiensi energi sehingga Direktorat Penyediaan Air Minum dapat membaca debit air secara waktu nyata (real time).
“Terima kasih untuk Kemitraan USAID-SECO atas bantuannya terhadap hibah berbasis kinerja, meteran air dan logger untuk menyempurnakan pencatatan dan pemantauan distribusi air. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan kami,” ujar Mat Hasyim, Kepala Bidang Teknis PERUMDA Air Minum Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo.