Lembaga keuangan mikro berperan penting dalam pembangunan sanitasi untuk menyediakan skema pembiayaan alternatif bagi warga yang secara keuangan kurang mampu untuk mengakses fasilitas sanitasi aman secara tunai.
Memahami peran tersebut, PT Nusantara Bina Artha (NBA), sebagai perusahaan induk grup BPR Nusumma dan BPR Nusumma Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur berkomitmen untuk mengimplementasikan kredit sanitasi dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan USAID IUWASH PLUS untuk berpartisipasi dalam program pembiayaan mikro sektor air minum, sanitasi, dan perilaku higiene (WASH) pada September 2020. Wilayah kerja BPR Nusumma Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur meliputi beberapa daerah kerja USAID IUWASH PLUS, masing-masing yaitu Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Malang. Sejak September 2020, BPR di masing-masing kabupaten/ kota telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari USAID IUWASH PLUS untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kredit mikro WASH.
Untuk memastikan kredit sanitasi dapat dilaksanakan secara efektif, bank memerlukan data akses sanitasi masyarakat yang mutakhir dan akurat. Informasi tersebut akan membantu bank untuk memetakan pasar potensial dan mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Sayangnya, data akurat tentang akses sanitasi belum tersedia untuk BPR Nusumma di Kabupaten Malang yang layanannya meliputi Kecamatan Gondanglegi. Untuk itu, USAID IUWASH PLUS, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang dan Puskesmas Gondanglegi, melakukan uji coba sensus akses sanitasi rumah tangga di Desa Gondanglegi Kulon.
Sensus dilakukan oleh 30 kader Posyandu menggunakan mWater, aplikasi open source yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data digital tentang air minum, sanitasi, dan kesehatan. Pada tanggal 21 dan 22 Oktober 2020, USAID IUWASH PLUS melatih para kader tentang cara menggunakan mWater. Pendataan dilakukan oleh para kader dengan dukungan puskesmas dan dinas kesehatan kepada 3.242 KK di Desa Gondanglegi Kulon sejak minggu terakhir Oktober hingga akhir November 2020. Para kader tidak hanya mengumpulkan informasi mengenai jenis fasilitas sanitasi yang dimiliki masing-masing responden, tetapi juga mencatat nama, alamat, dan koordinat responden. Dari hasil sensus, didapat informasi bahwa 39,3 persen responden belum mempunyai sarana sanitasi kedap.
Pada November 2020, USAID IUWASH PLUS membagikan hasil sensus kepada BPR Nusumma di Kabupaten Malang dan BPR Nusumma Jawa Timur. “Datanya sangat bagus dan sangat bermanfaat bagi kami,” ujar Direktur Eksekutif BPR Nusumma Jawa Timur, Giri Batjo.
Kepala Cabang BPR Nusumma Malang, Luluk Kurnianingsih juga menuturkan, informasi potensi pasar sanitasi dari USAID IUWASH PLUS sangat membantu BPR untuk menjalankan kredit mikro sanitasi.
Pada pertengahan Desember 2020, BPR Nusumma di Kabupaten Malang mulai mempromosikan kredit sanitasi. Bank ini siap memberikan kredit maksimal 10 juta rupiah untuk membangun toilet dengan tangki septik dan kamar mandi serta menargetkan penjualan 200 kredit sanitasi selama 2021. Selain itu, pihak bank juga sudah mulai bekerjasama dengan kader posyandu untuk mempromosikan kredit sanitasi kepada responden sensus yang belum memiliki toilet dengan tangki septik.