Siang itu, matahari sangat terik dan jalanan cukup berdebu. Namun, hal ini tidak menyurutkan niat Wheny Susianti atau yang sering disapa dengan Wheny untuk mendatangi gudang barang bekas yang berjarak 300 meter dari rumahnya di RT01/03, Kelurahan Mojo, Kota Surakarta.
Di gudang, Wheny mengambil beberapa kaleng bekas cat yang masing-masing berukuran 18kg tanpa ragu karena dia sudah mendapat izin dari pemilik gudang. Tekad Wheny sudah bulat. Ember-ember bekas cat tersebut akan disulapnya menjadi sarana cuci tangan pakai sabun yang akan dibagikan kepada tetangga sekitarnya.
Wheny mendapat ide membuat sarana cuci tangan pakai sabun ketika melihat beberapa tetangganya belum terbiasa cuci tangan pakai sabun. “Cuci tangan pakai sabun penting sekali untuk memutus rantai penyebaran penyakit, seperti Covid-19,” Wheny berbagi pengetahuannya. Dia mendapat pengetahuan manfaat cuci tangan pakai sabun saat mengikuti edukasi perilaku hidup bersih dan sehat dari puskesmas bersama dengan USAID IUWASH PLUS.
Tidak hanya hadir dalam acara edukasi, Wheny juga sangat aktif mempromosikan praktik higiene kepada masyarakat. Kegiatan promosi ini merupakan salah satu tugas Wheny sebagai pengurus KSM Mojo—kelompok masyarakat yang didampingi USAID IUWASH PLUS untuk membantu peningkatan akses air minum dan sanitasi.
Dukungan Besar
Ide Wheny untuk membuat sarana cuci tangan pakai sabun mendapat dukungan dari suaminya, Ariyanto, dan Ketua RT01/RW 03, Titik Nurkayati. “Saya mendukung penuh ide mbak Wheny untuk membuat sarana cuci tangan pakai sabun bagi warga, termasuk penggunaan kas RT untuk beli kran dan sabun, karena ini untuk kepentingan warga,” ujar Titik Nurkayati.
Sekitar pertengahan Maret 2020, Wheny bersama suami dan Ketua RT 01 memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat delapan sarana cuci tangan pakai sabun dari ember bekas cat. Selain membuat, Wheny dan Titik Nurkayati mengenalkan sarana cuci tangan pakai sabun kepada masyarakat serta mengajari mereka cara cuci tangan pakai sabun yang benar di waktu-waktu penting yang disarankan.
Upaya ini mendapat sambutan hangat dari warga. Bahkan, warga yang mendapat sarana ini juga sepakat mengembalikan uang kas RT yang dipakai untuk membeli kran air dan sabun dengan cara mencicil.
Ketika Inisiatif Baik Semakin Meluas
Mengikuti jejak Wheny, beberapa warga di RT01/RW03 mengikuti langkah Wheny membuat sarana cuci tangan pakai sabun secara mandiri. Hingga pertengahan April 2020, ada 43 sarana cuci tangan pakai sabun yang dibuat oleh masyarakat. Selain warga RT 01, beberapa pengurus KSM dan tim monev partisipatif juga ikut membuat sarana cuci tangan pakai sabun setelah mendengar cerita Wheny.
“Saya harap semakin banyak masyarakat termotivasi untuk menerapkan praktik hidup bersih dan sehat,” pungkas Wheny.
Kontributor Edy Triyanto