Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sudah lama menjadi persoalan sanitasi di Kota Tebing Tinggi. Data Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi tahun 2015 menunjukkan bahwa sekitar 20% dari penduduk berjumlah 156.815 jiwa di kota tersebut buang air di toilet komunal atau toilet tanpa tangki septik untuk—praktik ini termasuk dalam kategori BABS.
Keadaan yang kurang baik ini terjadi sebagai akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat tentang toilet aman—toilet keluarga yang dilengkapi tangki septik, dan kendala ekonomi dalam membangun fasilitas itu. Pada Juni 2017, Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, dengan pendampingan USAID IUWASH PLUS, melakukan kegiatan pengkajian dan pemicuan partisipatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat toilet aman dalam melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup serta dalam menciptakan kenyamanan di lingkungan mereka. Kegiatan berbasis komunitas ini berhasil menggerakkan masyarakat untuk membangun toilet dan tangki septik di rumah mereka masing-masing.
Sebagian masyarakat langsung bisa membangun toilet aman secara swadaya, tetapi banyak juga masyarakat yang tidak mampu membangun fasilitas tersebut. Selain itu, dana dan sumber daya yang bisa dialokasikan oleh Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk membangun toilet aman bagi masyarakat berpenghasilan rendah masih terbatas.
“APBD kami belum cukup untuk membangun toilet dan tangki septik rumah tangga bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kami harus mencari dana dari luar, seperti CSR, untuk bisa membangun,” ujar Sudarman, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi.
Pada Desember 2017, Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi, dengan pendampingan USAID IUWASH PLUS, melangsungkan serangkaian diskusi dengan Bank Sumut—bank milik Pemerintah Provinsi Sumatra Utara—tentang kemungkinan penyelenggaraan kerja sama antara Bank Sumut dan Pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk membangun toilet aman bagi anggota masyarakat berpenghasilan rendah melalui program CSR. Menyusul diskusi intensif dengan Dinas Kesehatan, Bank Sumut pada akhirnya sepakat untuk membantu membangun toilet dan tangki septik bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui program CSR dan akan mengalokasikan Rp 98 juta dari anggaran tahun 2019.
“Kami tergerak untuk mendukung pembangunan toilet aman karena kami ingin anak-anak kami hidup di dalam lingkungan yang lebih sehat dan aman,” ujar Indra Syahputra, Kepala Seksi Operasional Bank Sumut.
Pada Oktober 2018, Bank Sumut dan Dinas KesehatanTebing Tinggi, dengan didampingi oleh USAID IUWASH PLUS, menyurvei para calon penerima manfaat. Mereka sepakat untuk menggunakan anggaran CSR untuk membangun 25 toilet dan tangki septik bagi 25 rumah tangga berekonomi rendah di lima desa, yaitu, Damar Sari, Karya Jaya, Rambug, Mekar Sentosa, dan Sri Padang. Pembangunan jamban aman direncanakan akan berlangsung dari Februari hingga Mei 2019.
USAID IUWASH PLUS akan mendampingi Pemkot Tebing Tinggi dalam menggunakan kemitraan CSR dengan Bank Sumut untuk membuat perusahaan dan organisasi swasta lainnya menjadi tergerak untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah dalam menyediakan akses atas sanitasi aman kepada seluruh penduduk Kota Tebing Tinggi.
-Susilawaty (Kontributor)-