Sembilan bulan setelah pandemi COVID-19 melanda Indonesia, negara ini terus mengalami lonjakan kasus baru. Seiring dengan pandemi yang terus membara, kebiasaan cuci tangan pakai sabun digaungkan dengan lebih intensif sebaga salah satu upaya penting untuk menekan kasus COVID-19, di samping memakai masker dan menjaga jarak.
Namun, cuci tangan pakai sabun masih merupakan kemewahan bagi banyak penduduk Indonesia. Hanya sekitar 76 persen penduduk di negara ini mempunyai akses terhadap sarana cuci tangan pakai sabun (BPS, 2019). Banyak dari masyarakat yang tidak mempunyai akses tersebut tinggal di perkotaan yang padat penduduk.
Alhasil, situasi ini dapat meningkatkan risiko penduduk Indonesia tertular COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
Untuk membantu Indonesia mengendalikan COVID-19, Pemerintah AS melalui USAID Indonesia dan IUWASH PLUS bekerja sama dengan pemerintah daerah di sembilan daerah padat penduduk untuk menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun.
Sembilan daerah tersebut adalah Kota Medan, Deli Serdang, Depok, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Kabupaten Bogor, Gresik, dan DKI Jakarta. Total 250 sarana cuci tangan pakai sabun dipasang secara bertahap di tempat publik di daerah ini, seperti sekolah, pasar, dan puskesmas.
Pada 10 September 2020, Kuasa Usaha Ad Interim Amerika Serikat, Heather Variava, atas nama Pemerintah Amerika Serikat, menyerahkan sarana cuci tangan pakai sabun kepada Asisten Pemerintah Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, yang mewakili pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor. Serah terima ini dilakukan dalam acara yang diselenggarakan bersama oleh USAID Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bogor dengan dukungan dari USAID IUWASH PLUS.
Dalam sambutannya, Heather Variava menekankan bahwa semua orang berperan penting untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan menerapkan # 3MPlus (hashtag Indonesia untuk “memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, plus meningkatkan akses air minum dan sanitasi”).
Menegaskan pesan dari Heather Variava, Asisten Pemerintah Kabupaten Bogor, Fiansyah, juga berharap agar masyarakat dapat terus melakukan praktik cuci tangan pakai sabun. “Kami sangat berharap, setelah pandemi berakhir, kebiasaan cuci tangan pakai sabun tetap dilakukan agar masyarakat lebih sehat,” kata Fiansyah.
Sebelumnya, Mission Director USAID, Ryan Washburn, meninjau penggunaan sarana cuci tangan di Rusunawa Marunda di DKI Jakarta pada 16 Juli 2020.
Dalam kunjungan tersebut, Ryan Washburn mengingatkan bahwa meskipun terlihat sederhana, cuci tangan pakai sabun memiliki dampak sangat besar terhadap kesehatan masyarakat dan dapat membantu memutus rantai penularan COVID-19.
“Saya senang dengan adanya tempat cuci tangan pakai sabun ini [yang disediakan oleh Pemerintah AS. – ed]. Kini semakin banyak tempat cuci tangan pakai sabun sehingga kami bisa lebih sering mencuci tangan,” ujar Tri Yuni Maya Sari, salah seorang penerima manfaat di Rusunawa Marunda.
Berkat dukungan Pemerintah AS dan pemerintah daerah, ke 250 sarana cuci tangan pakai sabun telah terpasang pada September 2020.